MUSUH YANG DIPELIHARA
![Gambar](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgCggjnxSmS87hEDTqH0TFkcj2U3ZS65PiUeI0ZmSYhe3zEmE4IFgcPaw6hP8chQqaOldNiYA5ijH1EReFNmHn6Mu0zTg6GmsM9JoMsEGSJqKlE8nq9up-zaEtxu53sVn2oQ47eMnGthH0/s400/musuh-islam.jpg)
“Hari dimana musuh yang terus dipelihara, dan kawan dijadikan lawan. Negeri dimana pemilik tanah tak punya hak atas wilayahnya dan mempercayakan sepenuhnya pada para pencuri berwajah penguasa” Nampak jelas bagi siapapun yang peka melihat fakta saat ini, ketika hukum menjadi alat penutup mulut bagi siapapun yang berbeda pendapat dengan penguasa. Bahkan guru (baca: ulama) mereka sendiri akan mereka bungkam jika itu bertentangan dengan aturan baku buatan mereka sendiri. Bagaimana jika rakyat biasa yang mengingatkan penguasa dzalim? Jelas akan mereka habisi. Keadilan bagi rakyat menjadi pepesan kosong tak berarti. Para tersangka bebas melakukan tindakan kriminalnya. Salah satu tersangka yang menggusur tanah rakyatnya, pelopor kasus reklamasi, korupsi lahan RS Sumber Waras, ditambah hati masyarakat yang terus diinjak, lalu dengan lugunya sang tersangka meminta maaf. Seolah kebal hukum, sang tersangka dibarkan berkeliaran. Jatuh di lubang yang sama sepertinya menjadi hobby ...