Bagaimana Cara Menghancurkan Islam




Tercatat dalam sejarah, orang  yang sangat terkenal  yaitu Napoleon Bonaparte. Ia dielu-elukan sebagai pahlawan besar, padahal ia adalah penghancur Islam. Suatu hari Napoleon Bonaparte mengumpulkan pasukannya untuk merundingkan bagaimana cara menghancurkan Islam, ketika itu mereka ingin menaklukan sebagian dari daulah islamiyah yaitu negri mesir. Pada saat itu umat muslim sangatlah kuat, sehingga musuh akan berfikir panjang ketika menghadapi pasukan kaum muslimin.

“wahai pasukanku, aku punya 1 pertanyaan, yang jawabannya adalah bagaimana cara menaklukan kaum muslimin! Andaikata dalam suatu ruangan dihamparkan karpet diseluruh ruangan tersebut, lalu diletakkan batu permata. Pertanyaannya adalah bagaimana cara mendapatkan permata tersebut, dengan syarat: 1. Tidak diperbolehkan meinjak karpet tersebut; 2. Tidak diperbolehkan menggunakan alat; 3. Sang pemilik permata tidak akan marah, tetapi tersenyum jika permata tersebut kita ambil”. Tidak ada satupun pasukan yang dapat menjawab pertanyaan tersebut. Lalu Napoleon Bonaparte berkata “jika ingin mengambil permata tersebut, kita buat orang yang memiliki permata itu BENCI terhadap permatanya sendiri. Kalau bisa kita ubah pemikirannya bahwa permata tersebut adalah malapetaka, sehingga sang pemilik permata memberikan permata itu dengan senang hati. Beginilah cara menaklukan kaum muslimin. Kita buat umat ISLAM jauh dari ISLAM”. Akibatnya umat Islam akan takut dengan agamanya sendiri, permata mereka. Lalu mereka akan membuang jauh keISLAMan mereka, membuang permata mereka. Karena sebenarnya kekuatan umat Islam ada pada agama Islam itu sendiri, ketika mereka meninggalkan ajaran Islam, maka sesungguhnya mereka sudah hancur, dan siap dihancurkan oleh musuh-musuh Allah SWT.


Hingga saat ini teori yang digunakan Napoleon Bonaparte dahulu terus dilakukan, dan banyak dari kaum muslimin tidak menyadari bahwa sesungguhnya pemikiran umat muslim sedang dirusak! Umat Islam tidak menyadari siapa musuh sesungguhnya.

Sasaran empuk dan efektif dalam penghancuran Islam adalah dengan cara menghancurkan kaum wanita dan kaum remaja. Setelah umat Islam dijauhkan dari Islam, benci dengan Islam, lalu didatangkan hal lain. Dahulu orang cinta dengan Al-Quran, sehingga GAK GAUL kalo gak kenal Al-Quran, gak bisa baca Al-Quran, gak hafal Al-Quran. Wajar kalau orang zaman dahulu banyak yang hafal Al-Quran, mereka berbicara dengan Al-Quran, bernyanyi dengan Al-Quran, apa-apa Al-Quran. Jauh sekali dengan pemuda zaman sekarang. Sekarang GAK GAUL  kalau gak punya gadget, gak punya pacar, gak gaul kalo gak nge-roko. Dahulu orang-orang cinta dengan orang yang ber-ilmu, ketika disebut Syafi’I semua mengenalnya. Ketika ulama datang, disambut dengan meriah.  berbeda dengan saat ini, penyanyi dangdut disambut meriah, bahkan sampai desak-desakan. Presiden Amerika yang jelas-jelas telah membantai kaum muslimin disambut oleh pemerintah, dijaga dengan sangat ketat.

Semua sekarang menjadi terbalik. Dahulu Penghargaan diberikan kepada orang yang ber-ilmu, bagi orang yang bisa membuat buku, maka buku itu ditimbang, hadiahnya adalah emas yang setara dengan berat buku tersebut. Sekarang kebalik, artist lebih besar gajinya ketimbang professor. Tukul arwana 2 jam tampil di televisi digaji 50 juta, sedangkan professor 15 juta 1 bulan. Sekarang yang dihargai bukan ilmu, tetapi hiburan. Bahkan, buku pelajaran PAI ditarik oleh pemerintah karena mengandung radikalisme, padahal di dalam buku tersebut hanya disebut perang.

Oleh karena itu, penting bagi kita mengetahui strategi barat untuk menghancurkan Islam. Sehingga kita bisa menangkis apa yang disodorkan barat untuk membodohi umat Islam. Bersama, kita tegakkan kembali kejayaan Islam yang dahulu pernah menaungi 2/3 dunia selama 13 abad. Allahuakbar!!. [naufalard]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berharap Menjadi Ikhwan yang Ia Rindukan

Generasi Wacana