"Caramu Memandang Ku"


Kesan pertama penuh tanda tanya. Lahir didunia tanpa makna.
Memilih mencari kebenaran atau pembenaran.

Cahaya bukan lagi penerang bagimu, tapi penyulut kegelapan.
Semua kau pandang relatif. Tak ada lagi arti kebenaran.

Ah aku lupa, sempalan omongan nenek moyang bercokol abadi dalam fikirmu.
Tatanan baku itu menjadi kebenaran pasti tak terdandingi.

Kau mulai menilaiku suatu hal yang problematik.
Pengacau hak kemaskulin dan kefeminimanmu.
Pemicu konflik kredo masyarakat.
Tak sesuai zaman, tak sesuai tanah kelahiran.

Kau buatku tunduk pada kiblat peradabanmu.
Kau beri topeng diriku agar diterima.
Bungkus manis label inklusif, pembaruan, sesuai zaman kau sematkan kepadaku.
Mengemis perhatian, menyodorkan racun pada keluarganya sendiri.

Izinkanku bertanya kepadamu

Siapa sebenarnya yang kau layani? Siapa sebenarnya yang kau ikuti?
Untuk apa kau hidup? Jika jati dirimu sendiri yang kau runtuhkan, keyakinanmu kau jual
Apakah materi sebab kau hidup?

Apakah seperti ini caramu memandangku?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Berharap Menjadi Ikhwan yang Ia Rindukan

Generasi Wacana

Bagaimana Cara Menghancurkan Islam