Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

Masih Mau Jadi Mahasiswa?

Gambar
Assalamu’alaikum wr wb Perjalanan saya ke Djogjakarta untuk mendaftarkan diri ke Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga (UIN SUKA) bertemu dengan calon mahasiswa juga disana, tetapi ia mendaftarkan untuk masuk S2, kami sempat berbincang-bincang sambil menyantap sahur kami di warung. Saya sempat bertanya, kenapa milih UIN mas? Sedangkan mas dari Kendari(Sulawesi). “sekarang mencari pendidikan itu sangat mahal sekali mas, kalo kita sering lihat waktu pendaftaran, ada ribuan yang mendaftar dimana-mana, itu sebenarnya hanya sedikit dibandingkan dengan pelajar yang tidak mendaftar kuliah. Saya sempat melihat universitas-universitas lain, seperti ITB, ITS, memang saya takjub melihat gedung-gedung dan mahasiswa disana, gedungnya besar, mahasiswanya rajin sekali, tapi di UIN salah satu univ yang termurah. Saya juga sempat berfikir ketika saya berkunjung ke ITS, ITB, sebenarnya belajar itu cukup di Indonesia, karena Indonesia pendidikannya sudah bagus sekali, dan di Indonesia ban...

Seandainya Bisa Hidup DenganNya Setiap Saat

Gambar
Assalamu’alaikum wr wb Bulan Ramadhan kini menjelang, dan seperti biasa aku bisa melihat perubahan terjadi dimana-mana. Hari-hari awal pastilah masjid penuh sesak dengan tarawihan. Al-Quran setiap waktunya terus dilantunkan, siaran televisi yang berbau maksiat kini diganti dengan yang lebih ma’ruf, akhwat-akhwat kini mulai tutupi dirinya dengan hijab. Ramadhan memang ajaib, Ia mampu merubah segalanya 180 derajat. Sama seperti orang yang masuk masjid, pastilah mereka berpakaian rapih, menutup aurat, dan melakukan amalan-amalan kebaikan didalamnya. Tidak ada satu orangpun yang berani masuk masjid dengan baju ketat, dan mengumbar aurat, bahkan penyanyi dangdut pun akan berhijab.

Kilas Balik 3 Tahun Perjuangan

Gambar
3 tahun sudah kami lewati masa-masa penuh warna di tempat yang bahkan belum kami ketahui sebelumnya, berawal dari paksaan orang tua, omongan orang, bahkan keyakinan kami sendiri Hari itu kami mencoba berani untuk melangkahkan kaki jauh dari rumah, meminta restu, meninggalkan kedua orangtua kami, bermodalkan doa, dan keyakinan kecil. Kami datang dari berbagai penjuru, menuju satu tempat yang sangat asing ditelinga kami waktu itu.. Tibalah kami ditempat itu, kami masih merasakan keraguan dalam diri kami, karena belum siap menghadapi lingkungan baru. Tapi keraguan kami sedikit hilang ketika bertemu wajah-wajah polos, imut-imut yang ternyata kelak menjadi sahabat terbaik kami, sahabat seperjuangan. Teringat pesan yang disampaikan kepada kami ketika itu. ‘hari ini, kalian menjadi anak2 kami, dan kami menjadi orangtua kalian, jika kalian masuk kesini dengan niat setengah-setengah, atau bahkan tidak ikhlas, percayalah kalian hanya akan mendapatkan hasil yang setengah it...